Sabtu, 26 Februari 2011

Pemurnian minyak jelantah


Untuk mendapatkan minyak atau lemak bermutu tinggi yang sesuai dengan kegunaannya maka perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut atau pemurnian yang spesifik terhadap minyak atau lemak kasar (crude oil) sesuai dengan sifat-sifat alami dari komponen-komponen dalam minyak atau lemak tersebut dan hasil akhir yang dikehendaki harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
TUJUAN PEMURNIAN
Tujuan utama dari proses pemurnian adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak diinginkan, warna yang tidak menarik dan memperpanjang masa simpan minyak sebelum dikonsumsi, atau digunakan sebagai bahan mentah dalam industri. Pada pemurnian ini kadang-kadang dilakukan penambahan aroma dan zat warna tertentu sehingga mendapatkan minyak dengan rasa dan bau yang enak dan warna yang menarik.

Kotoran-kotoran dalam minyak antara lain:
  1. Komponen-komponen yang tidak larut dalam minyak atau lemak dan terdispersi dalam minyak. Kotoran ini terdiri dari jaringan-jaringan, serat, abu, mineral ( seperti Fe, Mg, Cu, dan Ca), getah, lendir dan air. Kotoran ini dapat dipisahkan dengan cara mekanis seperti penyaringan, pengendapan dan pemusingan.
  2. Komponen-komponen yang terbentuk suspense koloid dalam minyak  atau lemak. Kotoran ini tediri dari phosphatida, karbohidrat, senyawa yang mengandung nitrogen dan senyawa kompleks lainnya. Kotoran ini dapat dihilangkan dengan menggunakan uap panas, elektrolisa disusul dengan proses pengendapan, pemusingan atau penyaringan dalam menggunakan adsorben.
  3. Komponen-komponen yang dapat larut dalam minyak atau lemak yang terdiri dari asam lemak bebas, sterol, hidrokarbon, turunan dari mono dan digliserida yang dihasilkan dari hidrolisa trigliserida, zat warna lainnya yang dihasilkan dari proses oksidasi dan dekomposisi minyak yang terdiri dari keton, aldehid dan resin.
  1. Netralisasi
Proses netralisasi  merupakan suatu proses untuk menghilangkan asam lemak bebas dalam minyak atau lemak dengan penambahan alkali atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun (soap stock).
  1. Pemucatan minyak dengan adsorben
Adsorben yang biasa digunakan ntuk pemucatan minyak adalah arang aktif (activated carbon). Zat warna dalam minyak akan diserap oleh permukaan adsorben dan juga menyerap suspense koloid (gum dan resin) serta hasil degradasi minyak, misalnya peroksida.
  1. Karbon aktif
Karbon aktif adalah suatu bahan padat berpori yang merupakan hasil pembakaran bahan yang mengandung karbon, merupakan suatu bentuk arang yang telah melalui aktifitas dengan menggunakan gas CO2, uap air atau bahan-bahan kimia sehingga pori-porinya terbuka dan dengan demikian daya adsorbsinya menjadi lebih tinngi terhadap zat warna dan bau.
Pori-pori dalam arang biasanya diisi oleh “tar” hidrokarbon dan zat-zat organik lainnya yang terdiri dari “fixed carbon”, abu, air, persenyawaan yang mengandung nitrogen dan sulfur. Bahan kimia yang biasa digunakan sebagai pengaktif adalh HNO3, H3PO4, sianida, Ca (OH)2, CaCl2, Ca3PO4)2, NaOH, Na2SO4, SO2, ZnCl2, Na2CO3, dan uap air pada suhu tinggi, mutu arang aktif yang diperolh tergantung luas permukaan partikel, ukuran partikel, volume dan luas penampang kapiler, sifat kimia permukaan arang , sifat secara alami dan jenis bahan pengaktif yang digunakan.
Arang aktif yang merupakan adsorpsi suatu padatan berpori, yang sebagian besar terdiri dari unsure karbon bebas dan masing-masing berikatan secar kovalen. Dengan demikian, permukaan arang aktif bersifat non polar.

  1. Nasi Aking
Nasi aking merupakan salah satu bahan alternatif yang dapat dipergunakan untuk bahan penjernih (bleaching agent) minyak kelapa, dimana barang ini dapat didapat dengan mudah dan tidak asing lagi dengan masyarakat. 
selain itu kulit pisang juga bisa digunakan untuk menjernihkan minyak, yaitu dengan cara menggoreng kulit pisang kedalam minyak panas dan tunggu sampai kulit pisang mengering dan berubah warna. tetapi pemurnian dengan cara ini menjadikan warna minyak lebih gelap.

2 komentar:

  1. Kalau cara penjernihan minyak dengan nasi aking itu caranya gimana ? Makasih :) Tolong dibalas ya...

    BalasHapus
  2. Nasi aking di kepal dengan 2 tangan sampai berbentuk bola2 ukuran bola tenis ato lebih besar. Langsung d goreng d minyak yang panas, warna hitam akan di serap oleh nasi aking tsb...

    BalasHapus